Kamis 18 Oct 2012 20:12 WIB

Korban Bentrokan di Pamulang Ada 9 Orang

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
  Petugas kepolisian mengamankan seorang mahasiswa saat aksi demonstrasi di Kampus Universitas Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (18/10). (Muhammad Iqbal/Antara)
Petugas kepolisian mengamankan seorang mahasiswa saat aksi demonstrasi di Kampus Universitas Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (18/10). (Muhammad Iqbal/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG -— Bentrokan aparat kepolisian dengan mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang terjadi Kamis (18/10) siang menimbukan banyak korban. Meski tidak ada ada korban tewas, namun dari seluruh korban tercatat beberapa harus dirawat intesif di rumah sakit terdekat.

 

Setidaknya terhitung ada sembilan korban mengalami luka-luka. Kesembilan orang ini berasal dari kedua belah pihak. Berikut daftarnya:

Dari pihak kepolisian:  Wakapolsek Pamulang AKP Tatang Syarif; Anggota Polsek Pamulang, Aipda Suseno; Anggota Brimob, Aipda Syamsudin: Anggota Brimob, Briptu Dedy; Anggota Brimob, Brupto Sulistio; dan Anggota Brimob lainnya, Brigadir Suryana.

 

Dari pihak mahasiswa: Mahasiswa Fakultas Hukum, Bernadektus Mega Pradiptha (20 tahun); Mahasiswa Fakultas Hukum, Feri; dan Mahasiswa Fakultas Teknin Elektro, Jundy Pajirin (21 tahun). Dua nama terakhir hingga saat ini mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan.

 

Sejauh ini, akibat aksi tersebut akhirnya tiga orang mahasiswa Univeritas Pamulang harus diamankan oleh pihak kepolisian. “Ya ada sekitar tiga orang yang sampai saat ini masih kita periksa,” ujar Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin pada Kamis (18/10) sore.

 

Sebelumnya, bentrok fisik yang terjadi antara mahasiswa dengan polisi ini berawal dari aksi demo mahasiswa. Kedatangan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna ke kampus menuai kecaman dari mahasiswa yang tak ingin ada polisi memasuki kampusnya. Aksi tersebut kemudian berjalan semakin panas sehingga memaksa kedua belah pihak terlibat dalam bentrokan.

 

Hingga lepas Maghrib, kondisi di sekitar lokasi kejadian sudah mulai tampak kondusif. Jumlah personil kepolisian yang berjaga ketat di depan kampus sudah mulai berkurang. Selain itu Jalan Suryakencana yang semula ditutup telah dibuka kembali. Kondisi lalu lintas pun berangsur-angsur normal, namun toko-toko disekitar masih tampak tutup.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement