Kamis 18 Oct 2012 22:06 WIB

Wika Ikuti Lima Tender MRT, Beri Penawaran Terendah?

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rencana MRT di Jakarta.
Foto: matanews.com
Rencana MRT di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Wijaya Karya Tbk (Wika) berencana mengikuti dua paket "underground" dan tiga elevator "mass rapid transit" (MRT) dari enam paket proyek yang ditenderkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Nilainya berkisar untuk satu proyek Rp1,5 triliun. Kami konsorsium juga karena kami sebagai kontraktornya," kata Sekretaris Perusahaan Wika, Natal Argawan Pardede, saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/10).

Ia menuturkan, perseroan hanya menggarap manajemen pelayanan dari paket-paket tersebut, sementara material dikerjakan oleh Pemda DKI Jakarta.

Perseroan sudah memasukkan proposal sejak Juni 2012 sebab pengerjaan MTR seharusnya dilakukan Maret tahun depan. "Kami bekerja sama dengan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan BUMN lain. Intinya, semangat sinergi BUMN harus didorong," ungkapnya.

Oleh sebab itu, perseroan berkeinginan dapat mengerjakan proyek MRT tersebut. Saat ini, pihaknya masih terus menghitung nilai pengerjaan proyek MRT.

"Kami hitung risikonya karena masa validitas sampai dengan tahun depan. Kalau tidak salah akan diumumkan Maret 2013," ungkapnya.

Menyoal kabar bahwa harga paket "underground" yang diajukan Wika berada di posisi terendah, ia enggan mengungkapkan sebab belum mendapatkan pernyataan resmi dari panitia tender MRT.

"Prosesnya masih ada yang lain, seperti pembukaan dokumen, evaluasi masa sanggah, baru pemberitahuan. Kami juga tidak mau 'geer' (gede rasa). Kalaupun gagal kita cari proyek lain," urainya.

Adapun pembangunan MRT di Jakarta terdiri dalam dua tahap. Pertama, rute Lebak Bulus-Bundaran HI dengan pengerjaan dimulai awal 2013 hingga akhir 2016 sepanjang 15,1 kilometer. Kedua, rute Bundaran HI-Kampung Bandan yang pengerjaannya awal 2014 hingga akhir 2018, sepanjang 8,2 kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement