REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Gerilyawan menghancurkan makam-makam keramat di kota kuno Timbuktu, Mali, Kamis waktu setempat. Demikian kata sejumlah saksi.
Penghancuran makam itu merupakan serangan terakhir terhadap situs warisan dunia. Kelompok garis keras menghancurkan makam kuno yang dianggap menghina Tuhan.
"Saat ini, militan menghancurkan makam-makam di Kabara,'' kata seorang saksi. "Mereka menghancurkan makam pertama dengan beliung serta peralatan lain. Mereka menyatakan akan menghancurkan seluruh makam.''
Kabara berada di bagian selatan kota Timbuktu. Seorang warga lain mengkonfirmasi laporan itu. Dia mengatakan militan garis keras tiba di Kabara dengan menggunakan tiga kendaraan. ''Beberapa dari mereka bersenjata,'' katanya.
Militan Ansar Dine (Pembela Iman), kelompok bersenjata yang menguasai Timbuktu bersama Alqaidah di Maghribi Islam (AQIM), Juli lalu dikecam kalangan luas setelah mereka menghancurkan tujuh makam ulama Sufi. Mereka juga menghancurkan "pintu keramat" menuju masjid abad 15.
Kelompok itu juga menghancurkan makam-makam keramat di kota wilayah utara, Goundam dan Gao, pada September. Ansar Dine memulai penghancurkan makam setelah organisasi kebudayaan PBB UNESCO menempatkan Timbuktu dalam daftar situs warisan dunia yang terancam.