Sabtu 20 Oct 2012 18:34 WIB

Katatny Terpilih sebagai Ketua FJP yang Baru

Rep: Abdillah Onim, kontributor ROL di Jalur Gaza, Palestina/ Red: Chairul Akhmad
Suasana pemilihan ketua FJP yang baru di Provinsi Giza, Mesir, Jumat (19/10).
Foto: Muhamad Syadid
Suasana pemilihan ketua FJP yang baru di Provinsi Giza, Mesir, Jumat (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GIZA – Sayap politik Ikhwanul Muslimin, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I yang diadakan di Madinah Al-Ta'limiyah, Provinsi Giza, Mesir, pada Jumat (19/10).

Munas ini digelar untuk memilih calon ketua FJP sepeninggal Muhammad Mursi yang kini terpilih sebagai Presiden Mesir.

Dua kandidat yang bersaing ketat adalah Muhammad Saad al-Katatny, mantan Sekjend FJP dan Isham Iryan, mantan Wakil Ketua FJP.

Kali ini peserta Munas diberikan waktu selama 1 jam untuk memilih satu diantara dua kandidat. Dan dinyatakan menang satu putaran jika mampu meraup 1/3 suara. Jumlah peserta munas ini sebanyak 1.029 yang diambil dari Dewan Perwakilan Wilayah FJP di 27 propinsi di Mesir.

Diantara tokoh nasional yang hadir adalah Muhammad Yasin (Menteri Pemuda dan Olahraga), Ahmad Fahmi (Ketua Majlis Syura/MPR), Saad Husaini (Gubernur Kafru Syekh), Muhammad Beltagi dan beberapa mantan anggota dewan.

Pada pukul 14.15 waktu setempat, pemilihan Ketua FJP yang baru dimulai, di mana para peserta antre menuju bilik suara yang terdapat di atas panggung. Tepat pukul 14.50, seluruh peserta Munas yang hadir telah selesai melakukan pemilihan.

Berdasarkan hasil penghitungan suara, Saad al-Katatny memperoleh 581 suara (67%) sedangkan Isham Iryan mendapatkan 238 suara (32%). Dengan demikian, Katatny didapuk sebagai Ketua FJP yang baru.

Dalam sambutannya, Katatny mengatakan bahwa pemenang sejati pemilihan Ketua FJP ini adalah Isham Iryan yang memiliki keahlian di bidang politik. "Prioritas kita saat ini adalah mengembalikan kesatuan dan persatuan rakyat Mesir dan bekerjasama dengan semua unsur ideologi politik, agar Mesir bisa bangkit. Mari kita berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan rakyat," ujarnya.

Ia menambahkan, tujuan jamaah Ikhwanul Muslimin mendirikan FJP adalah untuk menegakkan syariat Islam. “Kepercayaan yang anda berikan adalah utang di pundak saya. Dan saya akan berusaha merangkul semua, karena saya tidak bisa bekerja sendiri. Ikwanul Muslimin mengajarkan kita bagaimana bekerjasama, amal jama'i,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement