REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemkot Makassar siap mengembangkan sistem pengolah air limbah menjadi air yang layak konsumsi. Pengembangan sistem pengolahan air limbah ini diestimasikan memakan anggaran sekitar Rp 400 miliar.
"Langkah awal yang dilakukan adalah Pemkot akan menyinkronkan dengan 'masterplan' pengelola limbah itu dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Losari," kata Kadis Pekerjaan Umum Kota Makassar, Ansar, di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan pengelolaan air limbah menjadi air bersih dan layak konsumsi itu penting untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Makassar yang berjumlah sekitar 1,3 juta jiwa. Berkaitan dengan hal tersebut, rencana ini dipandang perlu disosialisasikan ke masyarakat sehingga mereka mengerti dan tidak merasa jijik untuk memanfaatkan hasil pengelolaan air limbah.
"Untuk mengoptimalkan layanan air bersih di Kota Makassar, maka perlu mencari pendukung layanan,'' katanya. ''Salah satunya dengan memanfaatkan air limbah seperti yang dilakukan di kota-kota besar lainnya di luar negeri.''
Layanan air bersih di kota berjulukan "Anging Mammiri" ini baru menjangkau sekitar 64 persen dari jumlah warga 1,3 juta jiwa. Karena itu, mereka membutuhkan sarana penunjang untuk mengoptimalkan layanan PDAM Kota Makassar.