Senin 22 Oct 2012 21:11 WIB

Mengkhawatirkan Penyalahgunaan Obat di Kalangan Pelajar

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyalahgunaan obat di kalangan pelajar di Kota Semarang sudah mengkhawatirkan sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus pihak sekolah dan pemerintah daerah setempat, kata Koordinator Yayasan Setara Semarang Hening Budiyawati.

"Ada anak-anak SMP yang datang ke tempat kami dan mengaku mengonsumsi obat-obatan. Sebenarnya obat penenang tetapi dikonsumsi secara berlebih," katanya di Semarang, Senin (22/10).

Ia mengatakan, tidak hanya anak yang berasal dari satu sekolah yang sama, tetapi mereka berasal dari sekolah berbeda. "Mereka datang bergerombol misalnya enam anak, tiga di antaranya yang sudah ketergantungan obat-obatan," katanya.

Hening mengaku tidak memiliki data pasti terkait berapa banyak pelajar di Kota Semarang yang sudah ketergantungan karena penyalahgunaan obat. "Mereka yang sudah ketergantungan, tentu setiap hari mengonsumsi. Jika SMP saja sudah mengonsumsi, maka semakin dewasa dosis obat yang dikonsumsi akan semakin banyak dan dapat merusak otak," katanya.

Oleh karena itu, katanya, pihak internal sekolah seharusnya lebih mewaspadai hal tersebut dan harus terus memperhatikan perilaku anak didiknya. Murahnya harga obat dan mudahnya obat diperoleh, kata Hening, seharusnya diikuti dengan regulasi memperketat pembelian dan adanya penegakan hukum.

Terkait hukuman mati untuk gembong narkoba, Hening mengaku sangat setuju dengan penerapan hukuman mati. Akan tetapi, katanya, jika hal tersebut terbentur dengan regulasi di atasnya, seharusnya para terdakwa mendapat hukuman seumur hidup.

"Mereka para terdakwa tidak boleh mendapatkan remisi apapun atau grasi, sehingga benar-benar tidak ada kesempatan untuk keluar dari penjara. Masalah narkoba adalah masalah serius karena dapat merusak masa depan bangsa," demikian Hening Budiyawati.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement