Kamis 25 Oct 2012 10:59 WIB

Rusia: Hentikan Rembesan Krisis Suriah

Seorang lelaki berjalan di reruntuhan gedung setelah bom bunuh diri mengguncang lapangan Saadallah al-Jabari di Aleppo, Suriah, Rabu (3/10).
Foto: Reuters/George Ourfalian
Seorang lelaki berjalan di reruntuhan gedung setelah bom bunuh diri mengguncang lapangan Saadallah al-Jabari di Aleppo, Suriah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia menyatakan cara terbaik menghentikan rembesan krisis Suriah di wilayah Timur Tengah ialah mengakhiri krisis negeri itu. Krisis yang sudah berlangsung 19 bulan itu membuat menderita banyak orang.

Vitaly Churkin, Wakil Tetap Rusia untuk PBB, mengeluarkan pernyataan tersebut saat ia berbicara kepada wartawan di Markas PBB, New York, AS, Rabu (24/10). Dia menyatakannya pada akhir pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB mengenai krisis Suriah.

"Cara terbaik untuk mengakhiri rembesan ialah dengan mengakhiri krisis tersebut. Caranya hanya dengan menghentikan kerusuhan," kata Churkin.

Pertempuran di Lebanon pada Senin (22/10) lalu diduga kerusuhan yang berkaitan dengan konflik Suriah yang meletus pada Maret 2011. Kondisi tersebut menambah buruk situasi kemanusiaan di negara Timur Tengah. Arus besar pengungsi Suriah ke negara tetangganya seperti Lebanon, Turki, Jordania dan Irak kini semakin bertambah.

Duta Besar Rusia tersebut mengatakan pemerintah Suriah menyampaikan kesediaannya untuk menerima gencatan senjata selama liburan Idul Adha. Gagasan itu diajukan oleh utusan khusus gabungan PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi.

"Kami memiliki petunjuk bahwa mereka menerima baik usul Brahimi. Kita akan mendengar pernyataan mereka. Kami percaya itu disampaikan besok," kata Churkin seperti dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.

sumber : Antara/Xinhua-0ANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement