Sabtu 27 Oct 2012 22:45 WIB

Khutbah Idul Adha, Haniya Kecam Serangan Israel ke Sudan

Rep: Hannan Putra/ Red: Fernan Rahadi
PM Palestina Ismail Haniya
PM Palestina Ismail Haniya

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, GAZA  --  Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya, yang menjadi khatib shalat Hari Raya Idul Adha Jumat kemarin (26/10) di Gaza, menyampaikan kecamannya terhadap Israel dalam khutbahnya. Selain penindasan Israel terhadap warganya, kecaman tersebut juga terkait serangan udara yang membom pabrik senjata milik militer Sudan.

"Atas nama saya sendiri dan atas nama pemerintah, kami mengutuk terorisme Zionis Israel di balik pemboman sebuah pabrik milik militer Sudan. Kami mengutuk aksi kejahatan dan terorisme ini, "kata Haniya di dalam khutbah tersebut.

Seperti dilansir Arabnews, Haniya dengan tegas dan tanpa ragu mengecam kejahatan Israel. "Serangan itu membuktikan sekali lagi bahwa Israel adalah sebuah negara penjahat yang merupakan dalang terorisme baik di kawasan Timur Tengah maupun di dunia," tegas Haniya.

Pemboman Pabrik Senjata Militer Sudan tersebut terjadi pada Rabu (24/10) di Khartoum, Ibukota Sudan. Serangan udara yang menewaskan dua orang tersebut diklaim Sudan dilancarkan oleh Israel.

Esoknya, Kamis (25/10), seorang pejabat senior Kementerian pertahanan Israel yang disebut Sudan dalam pernyataannya sama sekali tidak menyinggung perihal pengeboman pabrik Sudan tersebut. Ia tidak menyangkal tuduhan Sudan tersebut dan tidak pula mengklaimnya.

Konfik serupa antara Sudan dan Israel pernah terjadi pada bulan April 2011. Saat itu, Sudan juga menuduh Israel berada di balik serangan udara misterius terhadap sebuah kendaraan di port Sudan yang menewaskan dua orang.

Pada bulan Januari 2009, Sudan juga mendapatkan serangan pesawat asing terhadap konvoi Militer di Sudan Timur. Israel juga juga tidak berkomentar tentang tuduhan tersebut

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement