REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kerusuhan di Suriah berlangsung terus pada Sabtu (27/10) atau hari kedua liburan Idul Adha. Kendati, gencatan senjata antara tentara Suria dan gerilyawan pemberontak diumumkan.
''Kelompok bersenjata mengincar lima instalasi pompa air di Kabupaten Slaiman al-Halabi, Kota Alepo, Suriah utara,'' kata stasiun TV resmi. ''Serangan tersebut mengakibatkan kekurangan pasokan air di beberapa bagian kota itu.''
Sementara itu, stasiun radio Sham FM menyatakan beberapa pria bersenjata menghentikan satu bus penumpang di Daerah Andan di Aleppo. Mereka kemudian membakarnya serta menewaskan 14 warga sipil penumpangnya.
Media lain pro-pemerintah menyatakan kelompok bersenjata melepaskan tembakan ke arah tentara Suriah di Provinsi Idlib, Suriah utara. Serangan juga terjadi di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus, seperti Douma, Harasta, Zamalka dan Arbeen.
Militer membalas serangan itu. ''Serangan balasan menewaskan sejumlah pelaku teror,'' kata laporan tersebut sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.
Sementara itu, oposisi mengatakan jet tempur Suriah menyerang pinggiran timur Damaskus dan menewaskan banyak orang. Komite Koordinasi Lokal menyatakan 39 orang tewas di seluruh negara tersebut pada Sabtu.
Masing-masing pihak yang bertikai saling menyalahkan. Ini membuat harapan bagi keberhasilan gencatan senjata usulan utusan bersama PBB-Liga Arab, Lakhdar Brahimi, terancam pudar.
Brahimi mengusulkan rencana gencatan senjata selama empat-hari liburan Idul Adha sebagai awal bagi penghentian krisis Suriah. Namun, kerusuhan terus berkecamuk selama liburan Idul Adha sejak Jumat lalu.