Ahad 28 Oct 2012 21:47 WIB

Ormas Hasmi tak Mengenal Terduga Teroris

Densus 88 Polri
Foto: AP
Densus 88 Polri

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Organisasi Masyarakat Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islam (HASMI) membantah terduga teroris yang ditangkap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri merupakan anggotanya.

"HASMI tidak mengenal nama-nama para terduga yang telah disiarkan oleh Mabes Polri. Dalam daftar anggota HASMI juga tidak ada nama-nama mereka," kata juru bicara DPP HASMI, Syaifudin, di Bogor, Ahad (28/10).

Syaifudin mengatakan, organisasi HASMI yang berpusat di Cimanglid, Kabupaten Bogor ini telah terdaftar secara resmi di Ditjen Kesbangpol Kemendagri dengan nomor registrasi 01-00-00/0064/6:III:IV/III/2012.

Secara nasional, lanjut Syaifudin, HASMI terdaftar 2012, namun organisasi yang memiliki anggota sekitar 10 ribu, ini telah terbentuk dan berdiri pada tahun 2005.

Ia mengatakan, HASMI merupakan organisasi kemasyarakatan. Sementara HASMI yang disebutkan oleh Mabes Polri sebagai kelompok yang bernama lengkap Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia tidak sama definisinya.

"Jelas berbeda dan tidak ada kaitannya dengan organisasi HASMI yang kami ikuti. Dari segi artikulasi namanya saja berbeda, Harakah Suni untuk Masyarakat Indonesia. Sementara HASMI adalah organisasi masyarakat dengan singkatan Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islam," bebernya.

Syaifudin mengatakan, organisasi HASMI bergerak dalam bidang Dakwah, sosial dan pendidikan umum maupun formal. 

HASMI banyak berdakwa dalam bidang sosial seperti pernah membuat gerakan mendukung Peraturan Daerah nomor 12 tahun 2009 tentang Kawasan tanpa rokok.

Menurut Syaifudin, saat pemberitaan penangkapan terduga teroris menyebar di masyarakat lewat media, dan menyebutkan para terduga merupakan jaringan Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (HASMI), telah memberikan dampak negatif bagi para jemaahnya.

"Banyak jemaah yang shok, anggota merasa tercoreng namanya karena dikaitkan dengan jaringan teroris. Kami (HASMI) sama sekali tidak terlibat dan tidak tahu menahu dengan keanggotaan terduga teroris tersebut," katanya.

Syaifudin mengatakan, nama-nama terduga teroris yang telah dipublikasikan oleh Mabes Polri juga tidak terdaftar dalam buku keanggotaan HASMI.

"Setiap ada pengajian kita mewajibkan seluruh anggota untuk mengisi daftar hadir. Dan tidak ada nama-nama terduga teroris itu ada di dalam daftar anggota," katanya.

Syaifudin juga mengatakan, tidak mengenal ketiga terduga teroris yang ditangkap di Bogor, yakni EBN (22), Z (23) dan U (34).

Untuk mengklarifikasi pemberitaan mengenai HASMI tersebut, Pengurus HASMI akan mendatangi Mabes Polri pada Senin (29/10) sekitar pukul 11.00 WIB untuk memperjelas pemberitaan terkait penggunaan nama HASMI.

Sementara itu, di lokasi penggrebekan dan penangkapan terduga teroris di Kampung Neglasari, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor telah dilakukan penyelidikan oleh Puslabfor Mabes Polri, sekitar pukul 11.30 WIB tadi.

Penyelidikan Puslabfor Mabes Polri juga dilanjutkan di rumah terduga teroris di Jalan Raya Ciapus, Kampung Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement