REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil keputusan tahap verifikasi administrasi partai politik (Parpol) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menimbulkan banyak kekecewaan bagi Parpol yang tidak lolos. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) misalnya, menganggap hasil verifikasi KPU sebagi hasil daging sapi.
Pasalnya, PKNU meyakini adanya permainan politik dalam hasil verifikasi ini, "Ini bukan hasil verifikasi murni, ini hasil daging sapi dan PKNU sengaja yang dikorbankan," ujar Ketua Umum PKNU Choirul Anam pada Republika, Ahad (28/10).
Padahal, PKNU kata Choirul telah melengkapi semua persyaratan verifikasi administrasi KPU. Mulai dari kantor 100 persen pusat, 75 persen kab/kota dan 50 persen kecamatan serta KTA yang lengkap 1/1000 di tiap kabupaten.
"Kita nggak ngerti padahal persyaratan kita lengkap, bukti faktualnya pun ada dan semuanya lengkap, harusnya KPU menjelaskan hal ini," tambah dia.
Choirul meyakini permainan politik ada dibalik hasil verifikasi ini. Karena, verfikasi ini tidak digarap ataupun dilakukan oleh komisioner tapi, pegawai KPU sendiri. Dan atas dasar itu pihaknya, kata dia, akan mengajukan gugatan kepada KPU atas hasil verifikasi tersebut.