Senin 29 Oct 2012 06:00 WIB

PBB: 22 Ribu Muslim Rohingya Terlantar

Muslim Rohingya
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kepala perwakilan PBB di Yangon, Ashok Nigam mengatakan, menurut sumber pemerintah Myanmar Ahas (28/10) ada sekitar 22.587 orang terlantar dan 4.665 rumah dibakar dalam pertumpahan darah terbaru itu. "Lebih dari 22.000 warga Muslim, terlantar di Myanmar barat," kata nya.

Seluruh permukiman dibakar dalam kerusuhan di negara bagian Rakhine pada pekan ini, yang merusak reformasi negara itu dan menghambat usaha pertolongan di daerah tersebut, tempat 75 rib orang mengungsi di kamp penuh sesak setelah bentrokan antara kelompok Buddha dan Muslim pada Juni.

"Kami mengatakan ini adalah perkiraan terbaru dan kami memperkirakan kemungkinan jumlah itu akan bertambah," katanya kepada AFP. 

Ia juga menambahkan sekitar 21.700 orang yang kehilangan tempat tinggal adalah warga Muslim Rohingya. "Ini adalah orang-orang yang rumahnya dibakar, mereka masih berada di lokasi yang sama," ujarnya kepada AFP.

Ia mengindikasikan ribuan orang lagi bergerak menuju ibu kota negara bagian, di Sittwe mungkin tidak termasuk dalam perkiraan itu.

Seorang perwira senior polisi mengutarakan kepada AFP, di Mindya, salah satu dari delapan kotapraja-kotapraja yang terkena dampak bentrokan itu, lebih dari 4 ribu yangsebagian besar warga Muslim Rohingya kehilangan tempat tinggak setelah ratusan properti mereka di enam desa dibakar.

"Sejumlah korban masih menumpang di rumah-rumah keluarga mereka, sejumlah lainnya di kamp-kamp sementara, mereka ada yang tinggal dekat daerah-daerah yang dibakar," tuturnya.

Juru bicara pemerintah Rakhine Hla Thin Sabtu (27/10), mengatakan sekitar 6 ribu orang telah tiba di Sittwe, yang menimbulkan tantangan pada pihak berwenang lokal yang sedang mencari tempat penampungan bagi mereka ke daerah lain.

Warga Muslim Rohingya di Myanmar dianggap pemerintah sebagai imigran haram dari Bangladesh dan banyak warga Myanmar menyebut mereka 'Benggali' -- dan menghadapi diskiriminasi yang oleh para aktivis dikatakan sebagai penyebab mereka terasing dari warga Buddha.

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) yang bermarkas di New York Sabtu juga menyiarkan gambar satelit yang menunjukkan kehancuran rumah-rumah yang luas dan properti lainnya dan daerah yang banyak dihuni warga muslim Rohingya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement