REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami (HASMI) mendatangi Mabes Polri untuk menegaskan organisasinya berbeda dengan HASMI dari 11 orang tersangka terduga teroris yang ditangkap beberapa waktu lalu.
Polri menanggapi tidak akan terjebak dengan nama-nama kelompok tersebut.
"Kita tidak ingin terjebak dalam hal nama kelompok, tetapi kita lebih fokus pada apa yang mereka rencanakan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/10).
Boy menambahkan pihaknya memang sudah menduga adanya perbedaan antara DPP HASMI yang berdomisil di Bogor ini dengan organisasi dari 11 orang tersangka terduga teroris ini. Pasalnya dokumen yang didapatkan dari 11 orang tersangka terduga teroris berasal dari organisasi Harakah Sunni Untuk Masyarakat Indonesia atau HASMI.
Namun begitu pihaknya tetap tidak ingin terjebak dengan nama-nama organisasi tersebut. Penyidik fokus pada apa yang telah direncanakan untuk dilakukan 11 orang tersangka teroris yang sudah diamankan tersebut.
"Karena nama ini bisa menyesatkan dan mengelabui dan memanfaatkan orang lain untuk tujuan tertentu," ujarnya.