Sabtu 03 Nov 2012 00:07 WIB

Demokrat 'Rangkul' Parpol tak Lolos Verifikasi

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Wasekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa
Wasekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat (PD) mengaku telah membuka ruang komunikasi bagi parpol yang tak lolos verifikasi administrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bergabung. Hal itu dilakukan demi menambah suara pada Pemilu 2014 mendatang.

"Kita selalu buka ruang komunikasi untuk setiap Parpol agar bergabung dengan PD," ujar Wasekjen Demokrat, Saan Mustofa, Jumat (2/11).

Proses komunikasipun menurutnya akan terus dilakukan secara intens hingga menjelang pemilu. Namun, pihaknya tidak akan memaksa Parpol tersebut untuk bergabung.

Pasalnya, Demokrat, kata Saan, masih terus mendukung dan memberikan kesempatan bagi parpol yang berjuang hingga saat ini agar lolos verifikasi administrasi KPU. "Kita gak maksa sekarang, soalnyakan mereka saat ini masih berjuang mendapatkan kesempatan untuk kemungkinan lolos verifikasi," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya akan lebih intens melakukan komunikasi pada Parpol-Parpol tersebut setelah KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan meresmikan Parpol mana saja sebagai peserta Pemilu. Namun, PD menurutnya tidak akan memaksa Parpol tersebut untuk bergabung.

Sebab, partai penguasa ini belum memutuskan untuk memberi imbalan apapun bagi Parpol yang ingin bergabung. "Sampai saat ini, tidak ada imbalan apapun, tapi itu tergantung proses komunikasi," jelas Saan.

Namun, Demokrat berharap agar parpol-parpol tersebut memberi titik terang untuk bergabung. Meski, partainya, kata Saan, sebelumnya telah menerima dua parpol yakni, Pakar Pangan dan Barnas, yang memutuskan untuk bergabung pada tahun 2012 ini. Karena itulah, dia yakin, dengan merangkul parpol lain, maka bertambah jugalah suaranya nanti pada 2014. Karena, kedua Parpol tersebut memiliki banyak anggota legislatif di provinsi dan Kabupaten.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement