REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Mahfud MD menjadi salah satu tokoh terpopuler yang banyak dibicarakan untuk menjadi calon wakil presiden. Bahkan dalam pemberitaan media, Ia banyak disebut-sebut didekati oleh sejumlah tokoh yang sudah mendeklarasikan diri, seprti Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud MD hanya mengajak masyarakat untuk menyelamatkan negara ini dengan mencari pemimpin yang benar, baik dan punya jejak rekam yang bagus.
"Cari pemimpin yang jejak rekam bagus, transparan dan bisa bertanggungjawab bahwa dia bisa memimpin," ungkapnya kepada wartawan usai acara Peringatan Haul Pendiri Pondok Pesantren Cipasung di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (2/10) malam.
Untuk itu, tambah Mahfud, masyarakat diharapkan untuk mencari pemimpin yang benar dan tidak terjebak kepada personal. "Tidak harus menyebut saya, tidak harus menyebut si A, B atau C. Pokoknya cari yang benar, sehingga yang terpilih itu yang benar," ungkapnya.
Mahfud sendiri mengaku bahwa ia merasa tidak ada potongan untuk menjadi capres atau cawapres. "Saya sendiri merasa tidak punya potongan. Tetapi kalau mencari bersama-bersama, mari bersama saya. Bahwa pilihannya kepada siapa, kita galang bersama-sama," paparnya.
Mahfud akan siap jika memang masyarakat menghendaki dirinya menjadi seorang pemimpin. Namun untuk mencapai itu jangan sampai menonjolkan diri berlebihan. "Kalau nanti untuk dipilih bersama-sama dan pilihannya seseorang, tentunya jangan menolak. Tetapi jangan menonjol-nonjolkan diri, jangan narsis, jangan nawar-nawarkan diri, itu tidak bagus," ungkapnya.
Saat ditanyakan terkait adanya isu tawaran untuk mendampingi Prabowo Subianto, Mahfud hanya menanggapi untuk melihat nanti bagaimana kondisi ke depan. "Mungkin tidak jadi masalah, mungkin jadi masalah, kita lihat nanti. Kan proses agregasinya masih banyak," kata dia.