REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai tahun depan menggratiskan penggunaan gas metan yang diproduksi di tempat pembuangan akhir (TPA) Supiturang bagi warga setempat.
Wali Kota Malang Peni Suparto, Sabtu, mengatakan memang tidak banyak warga yang bisa menikmati teknologi energi yang dihasilkan gas metan untuk memenuhi keperluan rumah tangga.
"Pada tahap awal mungkin hanya sekitar 300 kepala keluarga (KK) saja yang bisa menikmatinya. Limbah sampah domestik yang diangkut ke TPA Supiturang rata-rata mencapai 600 ton, inilah yang diolah menjadi sumber energi untuk keperluan memasak," ujarnya.
Menyinggung Bank Sampah Malang (BSM) yang mulai digencarkan di Kota Malang, Peni mengatakan perkembangannya cukup pesat termasuk jumlah nasabah dan peredaran uang yang dihasilkan. Jumlah nasabah saat ini mencapai 19 ribu orang dan uang yang beredar mencapai Rp 500 juta.
Menurut Ketua DPC PDIP Kota Malang itu, volume sampah yang ditampung dari masyarakat setelah dilakukan pemilahan mencapai 1,5 ton/hari dan menghasilkan uang sekitar Rp 2 juta/hari.
Bahkan, lanjutnya, saat ini BSM sudah menggandeng PT PLN Area Malang, dan warga bisa membayar listrik dengan sampah. Mekanismenya diatur semudah dan seefisien mungkin agar tidak sampai membebani masyarakat.