REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Minimnya sarana dan prasarana jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kota Depok membuat warga Depok kesulitan untuk menyeberang.
Jalan Raya Margonda yang menjadi pusat perekonomian dan akses utama ke Depok - Jakarta ini terlihat hanya memiliki dua jembatan penyeberangan orang.
Saat ini, dua buah jembatan penyeberangan orang tersebut hanya dibangun di depan Mal Margo City yang mengubungkan dengan Depok Town Square dan Ramayana Mall yang menghubungkan dengan ITC Depok. Sehingga warga harus menyeberang Jalan Raya Margonda extra hati-hati.
Seperti yang diungkapkan oleh Suparti (24 tahun), mahasiswi UI ini mengatakan sulitnya untuk menyeberang Jalan Raya Margonda meskipun di beberapa titik sudah dipasang polisi tidur sehingga para pengendara kendaraan harus melambatkan laju kendaraannya.
"Kalau mau menyebrang harus hati-hati karena banyak kendaraan lewat. Kalau lewat jembatan penyeberangan jauh," keluhnya. Tidak adanya jembatan penyeberangan ini membuat warga yang berjalan kaki menjadi tidak nyaman.
Tidak hanya Suparti, Yeyen, warga Depok juga mengeluhkan sulitnya menyeberang Jalan Margonda karena harus menunggu kendaraan melambatkan lajunya. "Jalannya kan lebar, jadi ya agak susah menyeberangnya. Kadang yang bawa kendaraan juga masih ngebut, padahal udah dibangun polisi tidur," kata Yeyen.
Menurutnya, jembatan yang ada saat ini hanya dibangun untuk menghubungkan mal dan dinilai masih kurang bagi pejalan kaki. "Warga yang jalan kaki kan banyak, tapi jembatan penyeberangannya minim banget, cuma di mal-mal saja. Yang lain susah kalau mau nyeberang, masak harus jalan ke mal dulu," keluhnya.
Berdasarkan pantauan, jembatan penyeberangan yang sudah ada di dua tempat tersebut justru menyebabkan kemacetan. Pasalnya, banyak angkutan umum yang berhenti untuk menunggu menaikkan dan menurunkan penumpang.