REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilu presiden di Amerika Serikat ternyata memiliki pengaruh besar bagi Indonesia. Perpolitikan Indonesia sedikit ataupun banyak akan dipengaruhi negara adidaya itu.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Achmad Basarah, menyatakan jika yang menang dalam Pemilu kali ini adalah Romney, maka Amerika akan semakin ekspansif menekan Indonesia.
"Khususnya dalam kebijakan liberalisme," jelas Basarah, saat dihubungi, Rabu (7/11). Kalau yang menang Obama, maka Amerika akan sedikit toleran terhadap kepentingan Indonesia.
Latar belakang Obama yang berasal dari Partai Demokrat dan latar belakang ayahnya Obama yang seorang Muslim akan membuat kebijakan Obama, khususnya kebijakan yang menyangkut kepentingan umat Islam di Indonesia akan lebih toleran.
"Toleransi ini akan membuka peluang sikap yang universal dan cara-cara damai dalam menyelesaikan permasalahan politik dunia," jelasnya.
Capres Partai Republik, Mitt Romney, mengungguli perolehan suara atas kandidat incumben Barrack Obama. Romney berhasil memimpin dengan perolehan 14.090.876 suara atau sekitar 51 persen. Sedangkan Obama meraih 13.458.856 suara atau sekitar 48 persen.
Romney meraih lebih banyak Electoral College, yakni sebesar 152 suara. Sementara Obama baru meraih 143 suara Electoral College Untuk memenangkan pilpres, kandidat harus mampu meraih 270 suara Electoral College.
Hingga saat ini, sebagaimana dilansir politico.com, Obama meraih suara mayoritas di 13 negara bagian. Termasuk Florida dan Ohio yang merupakan negara bagian kunci karena dipenuhi para swing voters atau pemilih yang belum menentukan. Sementara Romney meraih suara mayoritas di 16 negara bagian.