REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2012, Presiden Barrack Obama kembali terpilih menurut penghitungan cepat. Obama berhasil memenangkan perolehan suara terbanyak dibandingkan rivalnya, Mitt Romney, berdasarkan suara elektoral.
"Kunci kemenangan Obama adalah karena saat ini AS dalam krisis," ujar Pengamat dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Philips J Vermonte, Rabu (7/11), di acara Nonton Bareng Penghitungan Suara Pilpres AS di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta.
Kebijakan Obama dianggap lebih ramah terhadap masyarakat yang terkena dampak krisis. Romney kalah unggul karena ia menantang kebijakan Obama. Para pendukung Obama menganggap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Romney akan menimbulkan ketidakpastian.
Obama juga memiliki banyak dukungan dari kaum wanita, terutama ibu-ibu, karena kebijakan kesehatannya. Dalam kebijakannya itu, Obama menyediakan asuransi kesehatan yang terjangkau. Selain itu, melalui kebijakan tersebut, Obama menghapuskan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan asuransi yang membebankan biaya lebih tinggi pada wanita.
"Kebijakannya dalam menarik pasukan di Irak juga diapresiasi ibu-ibu yang kehilangan anak-anak," ujar Philips. Obama telah menarik tentara AS dari Irak pada Desember 2011.