REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, menyampaikan ucapan selamat kepada Barrack Obama yang terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Kami turut gembira dan memberi ucapan selamat karena selama kepemimpinannya, hubungan dengan dunia Islam jauh lebih baik dari pemimpin AS sebelumnya," kata Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Kamis (8/11).
Pada periode pertama kepemimpinannya, Obama telah menetapkan kebijakan untuk menarik tentaranya dari Irak dan Afganistan secara bertahap dan menyerahkan kepada otoritas lokal. Obama juga telah mengunjungi beberapa negara Muslim serta menjalankan kebijakan yang lebih akomodatif.
Meskipun sudah lebih baik, kata Said Aqil, kebijakan luar negeri yang dilakukan Obama masih jauh dari harapan umat Islam, terutama kebijakannya di Timur Tengah yang selama puluhan tahun belum berhasil menciptakan situasi regional yang damai. NU berharap Obama yang mengenal dunia Islam dan dunia Timur mampu membuat kebijakan yang lebih baik pada periode kedua kepemimpinannya.
"Kita harapkan Amerika lebih adil dan lebih objektif dalam menyikapi situasi di Timur Tengah," kata kiai penyandang gelar doktor dari Universitas Ummul Qura, Makkah, Arab Saudi itu.
Bagi umat Islam, tindakan Zionis Israel yang dengan gampang melakukan pengeboman dan pembunuhan terhadap rakyat sipil sejauh ini belum mendapat tindakan yang setimpal. Tentu saja ini bisa dilakukan karena adanya perlindungan dari AS.
"Kita menghormati semua agama, termasuk Yahudi, tetapi kita mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel sebagaimana kita mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh para teroris yang mengatasnamakan Islam," tandasnya.
Demikian pula, tindakan tentara AS yang berulangkali melakukan pembunuhan terhadap rakyat sipil yang tidak bersalah seperti di Irak atau Afganistan. "Mereka cukup minta maaf, tapi bagaimana seandainya kalau rakyat Amerika yang terbunuh, apa cukup sekadar minta maaf?" kata Said Aqil.
Dengan sikap yang adil terhadap semua pihak, lanjut Said Aqil, AS akan mampu meraih simpati umat Islam dan turut menciptakan dunia yang damai.
Barack Obama pada Selasa malam waktu AS terpilih kembali menjalani jabatan sebagai presiden Amerika Serikat periode kedua setelah mengumpulkan minimal 270 dari total 538 suara 'electoral college' --lembaga yang memilih presiden dan wakil presiden di 50 negara bagian AS.
Hingga Rabu dinihari, Obama mengumpulkan suara 'electoral' lebih banyak dibandingkan pesaingnya dari Partai Republik, Mitt Romney, yaitu 284 berbanding 203. Kemenangan itu dicapai Obama setelah unggul atas Romney di negara bagian yang sangat menentukan, Ohio.