REPUBLIKA.CO.ID, MAMASA -- Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dan empat orang hilang akibat terseret banjir bandang yang melanda sebuah desa di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Sabtu (10/11).
Hujan yang mengguyur selama tiga jam pada Kamis (8/11) kemarin, membuat Desa Batanguru Timur di Kecamatan Sumarorong disapu banjir. Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) setempat hingga kini masih melakukan pendataan terkait kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan banjir bandang tersebut.
Selain itu, upaya pencarian korban hilang juga masih dilakukan tim SAR gabungan, dengan melakukan penyusuran sepanjang sungai di desa tersebut. Sedangkan ke-13 korban tewas sudah dimakamkan keluarganya masing-masing.
Sejauh ini Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sudah memberikan bantuan pada BPBD setempat guna disalurkan kepada warga di sekitar lokasi banjir. Dana sebesar Rp 300 juta sudah digelontorkan untuk dijadikan biaya operasional darurat terkait bencana ini.
Di samping itu, warga sekitar juga sudah dapat menikmati bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa di posko-posko yang telah disediakan. Bantuan itu berupa sembako, makanan siap saji dan obat-obatan. Namun, kebutuhan mendesak seperti alat komunikasi, perbaikan saluran air bersih dan bantuan logistik masih belum bisa terpenuhi.
Laporan terakhir, tim gabungan yang terdiri dari Dinas-dinas Pemkab Mamasa dan TNI/POLRI serta dibantu masyarakat masih bergotong-royong melakukan pembersihan di lokasi.