Jumat 16 Nov 2012 00:21 WIB

Cara Pelajar Sambut Tahun Baru Islam di Serambi Makkah

Pawai Obor.  Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.
Foto: Republika/Tahta Adilla
Pawai Obor. Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ribuan pelajar dari lembaga pendidikan umum dan agama memeriahkan perayaan tahun baru Islam 1 Muharram 1434 Hijriyah melalui pawai taaruf melintasi sejumlah ruas jalan di Kota Banda Aceh, Kamis (15/11).

Pawai taaruf ribuan pelajar dari tingkat pendidikan SD/MI hingga SMU/MA dan sederajat itu bertolak dari Lapangan Blang Padang, selanjutnya berjalan kaki melintasi sejumlah ruas jalan protokol di Kota Banda Aceh.

Pawai taaruf yang melibatkan lebih 100 sekolah di kota berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa itu dilepas Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin.

Ribuan warga, terutama para orang tua dari murid sekolah peserta pawai taaruf menyambut 1 Muharram 1434 Hijriah itu berdiri di trotoar jalan utama Kota Banda Aceh.

Selain itu, ratusan peserta pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah taman kanak-kanak (TK) juga ikut meramaikan pawai taaruf tahun baru Islam di kota berjuluk Serambi Makkah tersebut.

Para pelajar yang sebagian besar menggunakan pakaian muslim (laki-laki) dan muslimah (perempuan) itu ikut mengusung sejumlah poster yang mengajak agar kalangan pelajar khususnya ikut mendukung penegakan Syariat Islam di Aceh.

Imbauan juga agar masyarakat khususnya umat muslim Aceh untuk bersama-sama menegakkan Syariat Islam dan meningkatkan ilmu pengetahuan agama dikalangan remaja, dan pemuda di provinsi mayoritas penduduknya Islam.

Peserta pawai taaruf menyemarakkan tahun baru Islam itu juga ikut membacakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sepanjang jalan yang dilintasi di Kota Banda Aceh.

Nurmiati, seorang warga Banda Aceh mengharapkan penyambutan tahun baru Islam harus diperingati secara meriah, selain juga menjadi wahana instrospeksi diri guna meningkatkan amal ibadah dimasa mendatang.

"Yang juga penting menurut saya, agar umat Islam tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia menjadikan momentum 1 Muharram 1434 Hijriah untuk memperkuat tali silaturrahmi," kata ibu rumah tangga itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement