REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak menyerukan solidaritas negara-negara Arab terhadap perjuangan Palestina menghadapi agresi militer Israel dengan menggunakan minyak sebagai senjata.
Baghdad menilai boikot minyak negara-negara Arab bisa digunakan sebagai senjata ampuh untuk melawan AS dan Israel di tengah meningkatnya agresi militer rezim Zionis terhadap Jalur Gaza.
"Irak akan mengundang menteri-menteri negara Arab untuk menggunakan senjata minyak dengan tujuan menekan Amerika Serikat dan siapapun yang berdiri di belakang Israel," kata perwakilan Irak di Liga Arab, Qais al-Azzawy, kepada wartawan di Kairo, Mesir, Jumat (16/11).
Qais al-Azzawy mengatakan senjata ekonomi merupakan salah satu kekuatan saat ini untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Seruan Baghdad ini mengemuka menyikapi sikap pasif negara-negara Arab atas serangan militer yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.
Padahal, mereka memiliki kekuatan besar berupaya sumber energi minyak yang bisa digunakan untuk menekan negara-negara yang berdiri di barisan pendukung Israel, terutama AS, yang selama ini merupakan konsumen terbesar minyak mentah negara-negara Arab.