Senin 19 Nov 2012 11:17 WIB

KPK tak Istimewakan Laporan Dipo

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Dewi Mardiani
Busyro Muqoddas
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Busyro Muqoddas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Dipo Alam pekan lalu melaporkan sejumlah kementerian yang diduga korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, lembaga ini tak mengistimewakan laporan yang disampaikan oleh pejabat tersebut.       

"Biasa saja. KPK tetap pada SOP. Siapapun yang terjerat kejahatan besar ini akan kami proses berbasis dua alat bukti," kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, melalui pesan singkatnya, Senin (19/11).

Menurut Busyro, jika partai politik yang jujur, maka akan segera menarik kadernya yang menjadi menteri di kementerian yang terindikasi korup. Menteri tersebut bisa diganti dengan kader yang lebih bersih dan profesional.  

Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Dipo Alam mendatangi KPK untuk menyerahkan laporan mengenai adanya pegawai di tiga kementerian yang diduga melakukan kongkalikong anggaran dengan DPR. Laporan itu dilengkapi oleh data-data hingga grafis bukti yang berasal dari aduan pegawai di internal kementerian tersebut.

Berdasarkan sumber yang dihimpun dari sumber internal KPK, ketiga kementerian yang dilaporkan Dipo Alam adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement