REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA-- Pejabat tinggi keamanan Libya, Faraj al-Deirsy yang juga menjabat sebagai kepala kepolisian Benghazi tewas ditembak orang tak dikenal didepan rumahnya, Rabu (21/11) malam waktu setempat.
Sebagaimana dikonfirmasi pihak kepolisian ditempat kejadian, beberapa orang bersenjata memang dicurigai telah memata-matai Deirsy sejak pulang kerumahnya. Lokasi kejadian yang berada di Timur kota Benghazi Libya tersebut memang sudah menjadi incaran para pemberontak Afrika Utara untuk menghabisi satu persatu pejabat militer Libya.
Al-Deirsy tewas ditempat akibat beberapa luka tembak di sekujur tubuhnya. "Kejadian itu tepat di depan rumahnya. Tiba-tiba saja ada seseorang tak dikenal yang menyerang beliau dan melepaskan tembakan. Penembak tersebut bahkan sempat memukul sebelum ia kabur melarikan diri," ungkap salah satu petugas kepolisian.
Sejak penggulingan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi tahun lalu, stabilitas keamanan di Libya terus mencekam. Pihak keamanan setempat terus berusaha melucuti persenjataan dari berbagai kelompok yang dianggap milisi pemberontak rezim Gaddafi. Namun himbauan pemerintah sama sekali tidak mereka hiraukan.
Kelompok-kelompok milisi tersebut sudah acap kali melakukan sejumlah serangan di Benghazi. Serangan kepada petugas keamanan dilakukan sebagai aksi protes mereka untuk menuntut pembebasan wilayah kekuasaan mereka di Timur Libya. Mereka berdalih pemerintah pusat telah mengabaikan mereka yang tinggal di daerah.