REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Mesir menerima usulan para pejabat Israel memasang sistem elektroniknya untuk mengontrol perbatasan darat Mesir. Hal ini dilakukannya ketika menerima syarat gencatan senjata antara Palestina dan rezim ini.
Menurut televisi al-Alam Jumat (23/11), Husni Mubarak, mantan Presiden Mesir selama bertahun-tahun menolak usulan Israel ini karena menurutnya ini melanggar kedaulatan Mesir dalam mengontrol perbatasan daratnya.
Menurut surat kabar Israel Haaretz, Muhammad Mursi, Presiden Mesir menyepakati hal ini dalam kondisi dimana lembaga-lembaga politik dan keamanan Israel tidak percaya ia akan memberikan jawaban positif.
Disebutkan bahwa para pemimpin Israel tidak pernah berhasil meyakinkan Husni Mubarak, yang menjabat selama tiga dekade, terkait usulan ini. Mubarak menolak keinginan Israel memasang sistem kontrol ini dalam syarat perundingan langsung dengan kelompok-kelompok Palestina.
Perlu diketahui bahwa sistem ini mampu mengontrol setiap gerakan di Gurun Sinai yang panjangnya lebih dari 60 ribu kilometer secara detail dan informasinya langsung dapat diakses oleh militer Israel setiap saat.