REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Monumen Soekarno yang dibangun di halaman depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Bangka Belitung tidak sesuai dengan wajah aslinya. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Hendra Kusumajaya.
"Wajah patung Presiden Pertama RI tersebut tidak sesuai wajah dalam foto aslinya dan kami tidak tahu, foto Bung Karno yang mana dijadikan acuan kontraktor tersebut hingga berbeda dari wajah asli beliau," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, monumen tersebut akan diresmikan Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri pada Jumat (7/12) di Desa Air Anyir, Merawang Kabupaten Bangka.
"Mudah-mudahan, sebelum peresmian sudah ada perbaikan disesuaikan dengan wajah dalam foto aslinya, sehingga nantinya tidak sampai mengecewakan putri kandung dari Presiden Pertama RI tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, peresmian monumen tersebut sebelumnya direncanakan bersamaan dengan peresmian Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUD) Bangka Belitung pada Sabtu (24/11) oleh Menteri Kesehatan, Dr Nafsiah Mboi, namun saat itu menteri berhalangan hadir karena menghadiri seminar penting.
Dengan demikian, katanya, acara peresmian RSUD dan monumen Soekarno dilakukan terpisah yaitu monumen diresmikan Jumat (7/12), sedangkan peresmian RSUD hingga kini masih menunggu jadwal dari Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.
"Setelah peresmiannya, kami yakin rumah sakit dan monumen tersebut menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Bangka Belitung, karena fasilitasnya yang lengkap menyamai rumah sakit di ibu kota dan juga pemandangan alam pantainya cukup indah," ujarnya.
Ia mengatakan, monumen Bung Karno ini dibangun karena menimbang hubungan sejarah dan jasa Sang Proklamator terhadap Bangka Belitung cukup erat, apalagi beliau pernah diasingkan Belanda ke daerah ini tepatnya di Istana Bukit Menumbing Bangka Barat pada masa revolusi.