REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur kereta lintas Bogor-Bojong Gede telah dapat dilalui KRL dari dan menuju Stasiun Bogor, terhitung mulai Kamis (29/11). Direktur PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo, dalam pernyataan persnya mengatakan, pengoperasian kereta itu dilakukan setelah dilakukan proses uji coba jalur rel lintas Bogor-Bojong Gede beberapa waktu lalu.
Namun, kata dia, karena perbaikan pada lokasi jalur rel yang terkena dampak peristiwa alam longsor belum selesai secara keseluruhan, maka jadwal KRL yang akan berangkat dan menuju Stasiun Bogor belum dapat diberlakukan sesuai dengan jadwal normal. "Karena, baru satu jalur rel yang dapat dioperasikan, sehingga KRL melintas bergantian dengan kecepatan maksimum 5 Km/Jam," jelasnya.
Pada pagi hari perjalanan KA dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota/Jatinegara dimulai pukul 04.25 WIB sampai dengan pukul 08.05 WIB dengan 12 jadwal keberangkatan. Selanjutnya lintas akan kembali ditutup sementara agar proses perbaikan dapat kembali dimaksimalkan.
Pada sore hari, keberangkatan KRL dari Stasiun Jakarta Kota/Jatinegara Menuju Stasiun Bogor akan dimulai pukul 19.20 WIB sampai dengan pukul 22.35 WIB dengan 12 jadwal keberangkatan.
Kebijakan tersebut dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan penumpang akan pelayanan KRL, terutama pada jam sibuk dari Stasiun Bogor menuju Jakarta Kota/Lingkar Jakarta dan sebaliknya.
Dengan keberangkatan KRL yang terbatas, lanjut Tri, maka penjualan tiket dibatasi sesuai dengan kapasitas kereta yang tersedia (12 perjalanan pagi hari dan 12 perjalanan sore hari). "Penumpang diimbau untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan dengan KRL, karena keterbatasan kapasitas angkut."
Jadwal dan jumlah perjalanan KRL masih dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu sesuai dengan evaluasi yang terus dilakukan. Sekali lagi, PT KAI (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek menyampaikan permohonan maafnya pada seluruh pengguna jasa KRL akibat longsor pada Rabu (21/11).