REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Aktivitas sejumlah warga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, terganggu lantaran tidak lancarnya distribusi bahan bakar minyak jenis solar dalam beberapa hari belakangan.
"Beberapa hari ini kami kesulitan mendapatkan solar di berbagai SPBU daerah ini," kata Mahmudi, salah satu warga sekaligus pengusaha penggergaji kayu keliling, saat ditemui di jalan raya Kecamatan Sukadana Lampung Timur, Kamis.
Ia mengatakan, kelangkaan solar ini terjadi sejak sepekan terakhir dan paling parah selama tiga hari terakhir yang membuat mereka harus mencari ke sejumlah SPBU lain yang ketersediaannya masih ada.
"Itu pun kami harus mengantre dengan para pengendara kendaraan yang juga antre untuk mendapatakan solar," kata dia.
Menurut dia, kelangkaan bahan bakar ini menghambat pekerjaan mereka sebagai penggergaji kayu keliling karena mesin diesel penggerak pembelah kayu menggunakan bahan bakar tersebut. Untuk itu ia berharap distribusi solar bisa kembali lancar.
Salah satu warga lainnya, Kusnadi mengatakan, dalam beberapa pekan ini solar memang kerap langka di SPBU sehingga membuat pekerjaaanya sebagai sopir pengangkut hasil bumi terhambat.
"Meskipun ada kami harus antre lama dengan pengendara lain yang antre di sejumlah SPBU jalan lintas timur," kata dia.
Sementara itu, PT Pertamina di wilayah Sumatera Bagian Selatan mengimbau warga masyarakat pembeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak panik lagi karena saat ini penyalurannya telah normal kembali.