REPUBLIKA.CO.ID, Perang antara kaum Syiah dan Sunni terus bergejolak seusai peringatan hari Asyura yang diperingati kaum Syiah sebagai hari kematian Imam Hussein. Peringatan hari suci mereka diwarnai serangan gencar kelompok Sunni lewat ledakan bom-bom.
Peringatan tersebut diadakan setiap tanggal 25 November. Kaum Syiah berkumpul di Karbala untuk memperingati hari sucinya dan berlangsung selama 40 hari berikutnya.
Siang ini, sebuah bom yang ditujukan kepada Muslim Syiah di selatan Baghdad kembali menelan korban, Kamis (29/11), seperti dilansir Alarabiya.net. Akibat ledakan tersebut sedikitnya 23 orang tewas dan 84 lainnya terluka.
Masih pada hari yang sama, sebuah bom mobil juga meledak dibawah jembatan yang menewaskan lima orang serta melukai 13 orang lainnya. Ledakan tersebut berlokasi tak jauh dari Karbala yang dianggap kota suci bagi Muslim Syiah.
Akibat dua ledakan tersebut, pasukan keamanan Irak menutup semua akses jalan yang terhubung ke Kota Karbala. Pihak keamanan memprediksi akan ada serangan lanjutan yang ditujukan di pusat pemakaman Imam Hussein yang selalu ramai diziarahi warga Syiah.
Serangan kepada warga Syiah ternyata masih terus berlanjut. Di kota Hilla, dua bom kembali meledak dipinggir jalan yang menargetkan sekelompok peziarah Syiah yang akan berkunjung ke Karbala. Bom tersebut juga menelan 18 korban jiwa serta melukai 71 lainnya.
Beberapa saat kemudian, Pejabat keamanan setempat kembali menginformasikan bom mobil sudah merambah masuk ke kota Karbala yang menewaskan lima orang dan melukai 13 lainnya.