Jumat 30 Nov 2012 21:41 WIB

Pemerintah Suriah Matikan Total Koneksi Internet & Ponsel

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Gerilyawan penentang rezim pemerintah Suriah berjalan melewati kawasan pertokoan yang hancur di kota Homs, Suriah.
Foto: AP
Gerilyawan penentang rezim pemerintah Suriah berjalan melewati kawasan pertokoan yang hancur di kota Homs, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Akses layanan Internet resmi ditutup sejak Kamis (29/11) kemarin di seluruh Suriah. Pemadaman akses internet tersebut dikonfirmasi dua perusahaan yang bergerak dibidang pemantauan konektivitas internet di negara tersebut. Pemadaman total internet belum terjadi sebelumnya selama 20 bulan terakhir perperangan.

Rezim Presiden Bashar Assad mamatikan akses internet untuk melemahkan komunikasi para pemberontak dan mempersiapkan serangan yang lebih besar.

Selain pemadaman akses internet, layanan operator telpon genggam juga dimatikan. Saat ini, tak satupun sinyal operator yang bisa ditangkap oleh telpon genggam di Damaskus. Kondisi ini tentu sangat menyulitkan warga yang masih berada di negara tersebut untuk berkomunikasi.

Tak hanya itu. akses penerbangan internasional di bandara Internasional Damaskus juga ditutup. Bandara dan pangkalan militer yang sebagian besar telah dikuasai para pemberontak Suriah dirasa tidak lagi aman untuk melakukan penerbangan internasional ke negara tersebut.

Saat ini, Damaskus dan Aleppo benar-benar telah berubah menjadi sebuah kota mati. Tak ada lagi akses telpon genggam dan internet, serta tak ada lagi kehidupan sosial.

Kota tersebut sudah banyak ditinggalkan warganya yang mengungsi ke negara-negara tetangga. Sekarang yang terjadi hanyalah tersisa kedua belah pihak antara militer Bashar Assad dan pasukan pemberontak yang terus bertempur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement