Sabtu 01 Dec 2012 14:15 WIB

Penulis Sufi Klasik: Hakim Sanai

Hakim Sanai (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Hakim Sanai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Guru Sanai hidup di abad ke-11 dan ke-12, dan dikenal sebagai guru dari Afghanistan paling awal yang menggunakan tema cinta dalam Sufisme.

Ar-Rumi mengakuinya sebagai salah satu inspirasinya. Kaum fanatik berusaha menggolongkannya sebagai orang yang keluar dari Islam, tetapi mereka tidak berhasil.

Secara khas, kata-katanya tetap digunakan dengan teratur oleh keturunan spiritual (pendeta) untuk mendukung pretensi mereka. Melalui proses yang familiar, ketika terminologi dan organisasi sufi diadopsi oleh penganut agama secara luas, bahwa perbedaan antara kaum Sufi dan penganut yang dangkal ini telah dikaburkan.

Kaum fanatik berusaha lebih dari sekali untuk menyatakan bahwa Sanai bukanlah sufi. Alasannya, pemikirannya tidak dapat dengan mudah disatukan dengan keagamaan tertentu.

“The Walled Garden of Truth”, salah satu karya Sanai yang penting, disusun dengan cara tertentu untuk memberi beberapa bacaan pada banyak bagian. Ini memengaruhi perubahan persepsi yang dianalogikan perubahan fokus, pada obyek yang satu dan sama.

Jika satu seri metode interpretasi digunakan dengan buku ini, suatu kerangka kerja paling menarik dari materi instruksional (pengajaran), atau mendekati sebuah sistem, akan terungkapkan.

Sanai juga dikenal karena karyanya “Parliament of the Birds”, yang pada permukaannya merupakan kiasan dari pencarian manusia terhadap pencerahan yang lebih tinggi. Karyanya “Dervish Songs” yang lirikal mewakili presentasi pengalaman sufi.

Berikut petikan karya Sanai:

Orang yang Tidur

    Saat umat manusia tetap merupakan benda semata di dunia

    Maka akan dibawa serta, seperti dalam kapal, tertidur.

    Apa yang dapat mereka lihat dalam tidur?

    Manfaat atau hukuman apa yang ada?

Kitab yang Tertutup

Perkembangan manusia adalah bila seseorang diberi kitab yang tertutup, ditulis sebelum ia lahir. Ia membawanya di dalam dirinya sampai 'meninggal'. Saat manusia menjadi subyek dalam pergerakan waktu, ia tidak tahu apa isi kitab yang tertutup itu.

Tingkat Kebenaran

Apa yang tampak sebagai kebenaran adalah pemutarbalikan kata dari kebenaran obyektif

Makna dan Tujuan

"Ha" dan "Ho" adalah kata-kata yang tidak perlu dijelaskan lebih jauh kalau sudah diketahui maksudnya.

Bayi

Manusia tidak memerhatikan kalau dirinya seperti bayi di tangan perawat. Kadang ia bahagia, kadang sedih, atas apa yang terjadi padanya. Kadang perawat mencela anak-anak, kadang menenangkannya. Ada saatnya ia memukulnya, ada saatnya pula berbagi penderitaannya.

Pribadi yang dangkal, orang asing yang lewat, mungkin berpikir bahwa perawat tersebut tidak menghiraukan anak-anak. Bagaimana ia tahu kalau hal demikian memang seharusnya dilakukan perawat?

Bagaimana dan Mengapa?

    Esensi kebenaran adalah melebihi terminologi "Bagaimana?" dan "Mengapa?"

Ikuti Jalan

    Jangan membicarakan kepiluanmu—karena Dia yang berbicara.

    Jangan mencari-Nya—karena Dia yang mencari.

    Dia bahkan merasakan sentuhan kaki semut;

    Bila batu di bawah air bergerak—

    Dia mengetahuinya.

    Jika ada cacing di bebatuan

    Dia tahu tubuhnya, lebih kecil dari atom.

    Suara doanya, dan maksudnya yang tersembunyi,

    Dia tahu melalui pengetahuan Ilahiah-Nya.

    Dia memberi cacing makanannya;

    Dia telah menunjukkan kepadamu jalan Ajaran.

sumber : Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat oleh Idries Shah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement