REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki musim penghujan, puluhan titik tanggul di Kabupaten Indramayu dalam kondisi kritis dan rawan jebol. Ancaman banjir pun sewaktu-waktu bisa terjadi, terutama saat frekuensi hujan tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Indramayu, terdapat 28 titik tanggul berada dalam kondisi kritis dan rawan jebol.
Ada pun titik tanggul kritis itu lokasinya tersebar dari Bendung Rentang sampai muara laut Indramayu. Di antaranya wilayah Rambatan, Widasari, Kertasemaya, dan Jatibarang.
"Selain titik tanggul, adapula daerah aliran sungai yang rawan longsor,"ujar Kepala Dinas pengairan Sumber Daya Air Pertambangan dan energi (PSD Tamben) Kabupaten Indramayu, Omarsyah, Senin (3/12). Dua sungai tersebut yakni yang berada di Desa Nikong dan Desa Pangkalan.
Omarsyah menyatakan, untuk mengantisipasi ancaman longsor di dua lokasi itu, pihaknya telah menyiapkan 10.000 karung yang berisi tanah. Namun, terang dia, langkah yang dilakukan pihaknya tersebut bersifat darurat agar ancaman longsor dapat diminimalisasi.
"Untuk perbaikan secara permanen, kami akan mengajukan bantuan kepada BBWS Cimanuk-Cisanggarung," tutur Omarsyah. Lebih lanjut Omarsyah mengatakan, dalam masalah penanganan banjir, Pemerintah Kabupaten Indramayu hanya menangani banjir dengan skala daerah irigasi kurang dari 1.000 hektare.