REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Irianto MS Syafiuddin (Yance) sudah lama tidak mengakui keberadaan Bupati Garut H Aceng Fikri sebagai kader Partai Golkar karena tindakannya yang kader partai pada umumnya.
"Kata siapa kader Golkar, enak saja. Saya sudah sejak lama tidak mengakui dia sebagai kader," kata Yance, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (4/12).
Ia menuturkan, pihaknya tidak mengakui H Aceng M Fikri sebagai kader Partai Golkar sejak pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Jabar bulan Februari 2012. Alasannya pihaknya tidak mengakui keberadaan Bupati Garut sebagai kader partai karena kelakuannya yang telah membuat kekacauan pada Musdalub.
"Jadi, Aceng waktu Musdalub bulan Februari lalu, dia membuat kekacauan. Salah satunya ialah aksi pemukulan terhadap Ketua PK Banjarwangi Garut," kata dia.
Setelah kejadian pemukulan tersebut Yance mengatakan bahwa pihaknya langsung mengajukan pemecatan terhadap H Aceng M Fikri sebagai kader Partai Golkar kepada DPP. "Setelah pemukulan, saya langsung mengajukan pemecatan terhadap Aceng Fikri sebagai kader golkar namun belum ada tanggapan sampai saat ini dari pihak DPP," katanya.
Terkait peristiwa nikah siri selama empat hari yang dilakukan oleh Bupati Garut kepada FO (18) dinilai sebagai tindakan yang tidak manusiawi. "Sangat tidak etis, itu sudah tidak menghargai manusia karena main kawin secara seenaknya," kata Yance.
Saat ditanyakan apakah pihaknya akan mengajukan kembali pemberhentian H Aceng M Fikri sebagai kader Partai Golkar, Yance mengatakan bahwa sudah cukup sekali saja mengajukannya pada saat bulan Februari lalu. "Ya mudah-mudahan pencoretan Aceng Fikri sebagai kader golkar bisa dipercepat, cukup sekali saja mengusulkan," katanya.