Rabu 05 Dec 2012 11:18 WIB

Demonstran dan Polisi Bentrok, Mursi Tinggalkan Istana

Rep: Nur Aini/ Red: Indah Wulandari
Presiden Mesir, Mohammed Mursi melambai ke arah pendukungnya. Demonstrasi yang kian panas akibat dekrit presiden pada 22 November lalu memaksa Mursi mengungsi, pergi meninggalkan istana kepresidenan.
Foto: REUTERS
Presiden Mesir, Mohammed Mursi melambai ke arah pendukungnya. Demonstrasi yang kian panas akibat dekrit presiden pada 22 November lalu memaksa Mursi mengungsi, pergi meninggalkan istana kepresidenan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Kepolisian Mesir bentrok dengan ribuah demonstran yang berada di luar Istana Kepresidenan setempat. Kejadian itu memaksa Mohamed Mursi meninggalkan istananya.

Polisi menembakkan gas air mata kepada sekitar 10 ribu demonstran yang marah karena rencana referendum Mursi di konstitusi baru pada 15 Desember. Beberapa demonstran menerobos garis polisi di sekitar istana dan memprotes di sebelah dinding pembatas.

Massa bergabung untuk memberi peringatan terakhir kepada Mursi. Mereka menolak keputusan pada 22 November yang memperluas kekuasaan Mursi. "Rakyat ingin rezim jatuh, " ujar para demonstran.

Akibat demo ini, sumber kepresidenan yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan presiden meninggalkan istana. Sumber keamanan istana juga mengatakan hal yang sama.

Pemerintahan Mursi masih menyisakan permasalahan yang menyebabkan demo besar-besaran seperti pendahulunya Hosni Mubarak. Menghadapi krisis terparah dalam enam bulan pemerintahannya, Mursi mendapat tekanan dari bawah.

Polisi anti huru hara di istana berhadapan dengan aktivis yang meneriakkan kata "pergi, pergi" dan memegang bendera Mesir dengan tulisan "tidak ada konstitusi". Para demonstran berkumpul di dekat masjid utara Kairo sebelum berbaris menuju istana.

Massa kemudian mengepung istana. Terlihat beberapa orang mencoba menaiki gerbang istana. beberapa orang juga terlihat memanjat sebuah kendaraan lapis baja milik polisi dan melambaikan bendera. Kementrian kesehatan setempat mengatakan 18 orang terluka dalam bentrokan dengan polisi di samping istana.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement