Kamis 06 Dec 2012 16:39 WIB

Peran Pekerja Sosial Belum Menonjol di Tanah Air

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Chairul Akhmad
Pendidikan untuk anak-anak tak mampu merupakan salah satu masalah sosial (ilustrasi).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pendidikan untuk anak-anak tak mampu merupakan salah satu masalah sosial (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Masalah kesejahteraan sosial mengenal adanya kelompok marjinal yang pada dasarnya menunjuk pada kelompok yang mengalami satu atau lebih dimensi tersingkirkan baik dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik.

Dalam kaitan tersebut, profesi pekerja sosial di era sekarang ini dipandang perlu guna meminimalisir dan menanggulangi berjamurnya kelompok marjinal yang ada di Indonesia.

“Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan kelompok marjinal, pendekatan kita hanya selalu berdasarkan program, berdasarkan material. Belum terlalu banyak profesi pekerja sosial yang dilibatkan di dalamnya,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI , Adang Setiana.

Kementerian Sosial sebagai salah satu lembaga pemerintah yang ditugasi menanggulangi permasalahan kelompok marjinal mengartikulasikan kelompok marjinal sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sering disebut pula sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.