REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Walid al-Haddad, koordinator Hubungan Luar Negeri Partai Kebebasan dan Keadilan Mesir, menyatakan, Presiden Muhammad Mursi dalam pidato mendatangnya akan mengungkap identitas para penyulut krisis di negara ini.
Al-Haddad dalam wawancaranya dengan Alalam (6/12), seperti dikutip laman Irib menuding para penentang berupaya menjegal kemenangan kelompok-kelompok Islam dalam pemilu parlemen mendatang dan menggagalkan pelaksanaan referendum UUD yang akan digelar pertengahan bulan ini.
"Mereka mengkhawatirkan kemenangan kelompok-kelompok Islam dalam pemilu mendatang parlemen karena mereka tahu pilihan rakyat Mesir. Dan untuk mencegah kemenangan tersebut, mereka berupaya menggagalkan referendum," ujarnya.
Menurut al-Haddad, deklarasi undang-undang dasar oleh Mursi itu dimaksudkan mengakhiri masa transformasi Mesir.