REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ekonomi Mesir belum sepenuhnya pulih usai penggulingan kekuasaan Husni Mubarak pada 2011 lalu. Namun, gejolak politik yang kembali terjadi dengan demonstrasi di Istana Kepresidenan memukul mundur pemulihan ekonomi Mesir.
Pasar Saham Mesir jatuh hingga 4,6 persen pada perdagangan, Kamis (6/7). Reuters melaporkan turunnya pasar saham tersebut tercatat yang terendah dalam delapan tahun.
Gejolak politik dalam negeri inipun dinilai akan menghilangkan kesempatan Mesir menumbuhkan perekonomian. Padahal, Mesir telah mendapat pinjaman dari IMF sebesar 4,8 miliar dolar AS untuk pemulihan ekonomi.
Masalah politik di Mesir bisa jadi terus berlanjut. Hal ini setelah para pengunjuk rasa menolak untuk berdialog dengan Presiden Muhammad Mursi.
Mesir kembali bergejolak sejak Mursi mengeluarkan dekrit pada 22 Desember lalu yang akan mencegah adanya judicial review. Keputusan itu dinilai diperlukan untuk mencegah hakim era Mubarak mengganggu reformasi. Pihak oposisi menolak hal tersebut dan meminta konstitusi dirancang kembali.
Dalam keterangnnya, Mursi mengatakan pihaknya menyerukan dialog. "Saya menyerukan dialog, produktif dialog dengan semua tokoh dan kepala partai, pemuda revolusioner dan tokoh hukum senior Sabtu ini, " ujarnya.