REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelaksanaan Pemilukada DKI, pasangan calon gubernur-wakil gubernur seakan berlomba-lomba melakukan kegiatan untuk meraih simpati warga. Namun tampaknya, warga mulai kebal dan sudah bosan dengan janji-janji.
Begitulah yang terjadi di kawasan rumah susun Cilincing, Jakarta Utara, (19/5) Sabtu malam. Dengan mengusung konsep silaturahmi, cagub DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid menyambangi warga rusun Cilincing. Hidayat mengajak pula Ustad Cepot atau Ahmad Isan untuk menyampaikan ceramah di Masjid Nur Darajatun.
Dalam acara berbalut tausiah agama itu, Hidayat menyampaikan bahwa daerah rusun akan menjadi salah satu perhatiannya. Ia juga menjanjikan akan meningkatkan upah Ketua RW menjadi Rp 1,5 juta dan membuat posyandu yang berkualitas. Khusus bagi para jamaah masjid, dijanjikan akan mendapatkan kehidupan yang sejahtera.
Selain Ustad Cepot, Hidayat juga datang bersama Adang Darajatun selaku sosok yang terkenal di mata warga Cilincing. "Pak Adang yang membangun masjid ini, lihat saja nama masjidnya," ucap Mochtar, tokoh pengurus masjid setempat.
Mochtar yang sudah puluhan tahun tinggal di Cilincing ini justru menilai, langkah Hdayat kurang tepat bila menerapkan konsep tausiah agama untuk mendapat dukungan dari warga sekitar. "Di sini jumlah warga sampai tiga ribu orang, tapi jika ada ibadah, sedikit warga yang datang ke masjid," ujar Mochtar.
Senada dengan Mochtar, Misro, tokoh agama di Cilincing lainnya pun mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, warga sendiri sudah kurang antusias pada acara jelang Pemilihan Gubernur seperti ini. "Dari dulu acara seperti ini sudah sering, tapi setelah pada terpilih dan jadi gubernur, kondisi di sini tidak kunjung membaik," ujarnya.
Namun warga juga masih menyimpan harapan pada gubernur yang baru. Adi Chandra misalnya, pemuda setempat yang hadir dalam acara ini menyampaikan, warga rusun Cilincing berharap adanya perbaikan di derahnya. "Kami cuma tidak ingin lagi janji-janji," ujar Adi.