REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ada suasana berbeda di gedung Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Rabu (30/5) siang.
Lima calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta berkumpul dan menyatakan tidak akan menggunakan cara kotor dengan menolak praktek politik uang.
Calon wakil gubernur (cawagub) nomor 3, Biem Benyamin yang berpasangan dengan Faisal Basri Batubara menyatakan komitmennya tanpa politik uang.
"Kami tim independen sedari awal sepakat tidak akan ada politik uang," tegas Biem dihadapan audien ketika awal diskusi kenegaraan mencari solusi masalah Keamanan dan Keanyamanan Ibukota, Rabu (30/5).
Kemudian penolakan tanpa melakukan politik uang ini pun terucap ke calon lain. Hidayat Nur Wahid, calon gubernur (cagub) nomor 4, mengatakan pihaknya sedari awal tidak memiliki track record kecurangan seperti itu.
Hidayat mengklaim para pendukungnya memiliki integritas moral tanpa kecurangan. "Itulah track record kami, dan kami tidak berwacana," kata Hidayat.
Sedangkan cawagub nomor 6, Nono Sampono yang berpasangan dengan Alex Noerdin mengatakan, melakukan kecurangan apapun caranya termasuk dengan politik uang hanya akan membawa permasalahan semakin pelik dan buruk.
Menurut Nono, apabila dari awal tidak benar dan proses yang dilalui juga tidak benar, maka hasilnya pun akan tidak benar dan berkah. "Maka itu telah menjadi komitmen kami melalui awal proses yang benar agar hasilnya pun benar," ujar Nono.
Pasangan nomor 1, Nachrowi Ramli juga sepakat tidak akan menggunakan politik uang. Nachrowi atau yang akrab dipanggil Bang Nara mengungkapkan bahwa Pilkada DKI Jakarta ini harus dimulai dengan niat yang baik dengan proses yang jujur dan adil.
karena itu Bang Nara mengistilahkan Pilkada DKI Jakarta ini Pilkada yang Bersih, Cerdas dan Santun. "Bersih dari kecurangan dan politik uang, Cerdas dalam berprogram dan santun dalam berkampanye," ungkap Bang Nara.
Hendardji pun tidak mau kalah. Cagub nomor 2 ini mengatakan sedari awal independen tidak akan pernah melakukan politik uang. Karena independen tidak memiliki kesempatan seperti layaknya calon yang diusung oleh partai. "Dan kami tidak akan pernah melakukan kecurangan itu," tegas Hendardji.
Semoga benar ya, janjinya.