Jumat 06 Jul 2012 16:30 WIB

'Mustahil Pilkada Satu Ronde. Itu Cuma Khayalan Foke-Nara Saja'

Foke-Nara
Foke-Nara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jika beberapa pihak meragukan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dapat memenangi pemilukada DKI Jakarta. Namun, hal itu tidak berlaku bagi pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Prof Tjipta Lesmana.

Ia malah memperkirakan bahwa pasangan no urut satu ini akan memenangi Pilkada DKI Jakarta poada 11 Juli mendatang. "Saya prediksi Foke akan terpilih lagi," ujar Tjipta dalam diskusi 'Memilih Gubernur DKI Jakarta Dengan Akal Sehat' di Jakarta, Jumat (6/7).

Pakar komunikasi politik itu mengemukakan hal tersebut bisa terjadi karena pasangan tersebut telah merangkul tokoh masyarakat, ketua RT dan ulama. "Foke sudah sejak jauh-jauh hari merangkul ketua RT," tambah dia.

Tjipta mengatakan tidak mungkin pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta lepas dari politik uang. "Masyarakat kita ini masyarakat yang 'sakit'. Sudah terbukti gagal, tapi dipilih kembali," katanya.

Meskipun demikian, mustahil jika Pilkada DKI tersebut bisa berlangsung satu putaran. Hal itu, lanjutnya, hanya khayalan pasangan Foke-Nara. "Mustahil kalau pilkada satu ronde. Itu cuma khayalannya Foke-Nara saja," ucapnya.

Tjipta mengatakan kandidat-kandidat lain memiliki keunggulan masing-masing, misalnya saja Jokowi-Basuki, yang secara integritas bagus. "Tapi apa berani Jokowi menghadapi FPI. Jakarta ini perlu gubernur yang 'setengah gila'," jelasnya.

Dia mencontohkan ketika mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menghadapi FPI. Pada saat itu, Sutiyoso hanya bersama dua ajudannya dan membawa pistol menghadapi FPI yang meminta tempat hiburan ditutup saat lebaran.

"Dia panggil Habib Rizieq dan berbicara langsung. Sutiyoso mengatakan tidak mungkin tempat hiburan ditutup karena bayar pajak. Sutiyoso berbicara sambil menyingkapkan bajunya untuk memperlihatkan pistol yang dibawanya," kata dia.

Begitu juga dengan calon lainnya, seperti Hidayat-Didik. Dia mengkritisi Didik yang terlalu teoritis. "Kalau Alex-Nono saya kira programnya tidak masuk akal. Sedangkan calon-calon lain, kekurangan dana," tambahnya lagi.

Pilkada DKI Jakarta akan dilangsungkan 11 Juli. Pilkada tersebut diikuti enam pasangan calon yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Alex Noerdin- Nono Sampono, Jokowi-Basuki Tjahaja, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini , Faisal Basri-Biem Benyamin dan Herdarji Supanji-Riza Patria.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement