REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan calon wakil gubernur DKI Jakarta Didik J. Rachbini mengaku santai menanggapi pelaksanaan pemungutan suara pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) DKI Jakarta yang jatuh pada Kamis (20/9) besok.
Santainya Didik tak lepas dari domisilinya yang berada di luar Jakarta. "Saya ini orang Depok," tutur Didik saat berbincang dengan wartawan sebelum konferensi pers terkait Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Rabu (19/9).
Didik, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia ini, mengatakan masyarakat DKI Jakarta membutuhkan perubahan dengan adanya Pemilukada. Terlebih, kota-kota besar lainnya di dunia, lanjut Didik, terus mengalami perubahan.
Menurut Didik, masing-masing pasangan yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Fauzi-Nachrowi) maupun Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) memiliki keunggulan tersendiri. Masyarakat, kata Didik, pasti telah menyadari konsekuensi yang diperoleh jika memilih masing-masing pasangan. "Warga Jakarta pasti sudah punya pilihan," kata Didik.
Saat ditanya terkait adanya kemungkinan Jokowi digandeng menjadi calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2014, Didik menyebut Jokowi akan kesulitan mengingat minimnya interaksi wali kota Solo itu di skala global seperti APEC. "Belum ke arah sana lah," ujar Didik yang di putaran pertama berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid ini.