REPUBLIKA.CO.ID, Kelahiran unit opsus kelas atas di Kamp Integritas sepertinya terjadi karena alasan sederhana: kepadatan penghuni.
Pada Maret, Komando Operasi Khusus AS yang mengawasi seluruh unit komando seluruh dunia, menginstruksikan unit lokal di Afghanistan untuk menyiapkan pasukan baru yang mencakup seluruh operasi khusus AS di sana.
Masalahnya adalah tidak ada ruang yang cukup di fasilitas opsus yang telah ada untuk menampung 217 orang lagi, yakni anggota Pasukan Satgab Opsus Afghanistan. "Kami pun dipaksa untuk mencari 'rumah' sementara hingga kami siap mengonsolidasi operasi kami," ujar Mayor Jendral Bryant. Mereka pun pindah ke Academi.
Lewat unit Korps Insinyur Angkatan Darat AS,militer AS memberikan kontrak tanpa tender ke Academi senilai 6,6 juta dolar pada tahun pertama. Korps Insinyur sebelumnya memang sudah memiliki kontrak dengan Academi untuk operasi di Kamp Integritas.
Mereka berkeras menyatakan 'tidak ada perusahaan lain; yang bisa mengakomodasi komando Pasukan Satgab Opsus-Afghanistan sesuai tenggat 1 Juli, terutama untuk kebutuhan fasilitas dengan keamanan tingkat tinggi. Kesepakatan pun dicapai antara Academi dan Kamp Integritas pada 15 Mei lalu.
"Pertemuan pada 15 Mei 2012 sangat vital bagi keamanan nasional AS dan kapabilitas organik Afghanstan terkait pemerintahan dan keamanan lokal," bunyi pernyataan dari militer AS yang dirilis pekan ini terkait kesepakatan diam-diam itu. Pengumuman dibuat enam bulan setelah Academi mulai memindahkan komandonya ke sebuah bangunan murni milik swasta.
Tanpa memberi rincian, kontrak tersebut menjelaskan pula bahwa kegagalan mendirikan pusat komando opsus baru tepat waktu bisa mengganggu keberadaan tentara AS di lapangan, itu berarti pula memaksakan 'anggaran baru' demi membuat tentara AS tetap di Afghanistan.
Kontrak Academi yang memasok 'layanan dukungan kehidupan harian' kepada satuan tugas tersebut bernilai 22,3 juta dolar. Jika semua opsi kontrak diperpanjang, dan rencana pindah ke Bagram butuh waktu lebih lama ketimbang yang diantisipasi, maka penggunaan fasilitas Academi berlangsung hingga Mei 2015. Kontrak itu juga mengindikasi bahwa misi opsus kontraterorisme di Afghanistan akan berlanjut meski sebagian besar tentara AS pulang setelah 2014.
Bulan lalu, Jendral Joseph Dunford, petinggi militer AS yang dinominasikan Presiden Obama mengambil alih perang Afghan, menyatakan "Kontraterorisme akan menjadi salah satu misi usai penarikan pasukan AS 2014. (bersambung)