Senin 10 Dec 2012 20:26 WIB

Iran Harapkan Pemulihan Perdamaian di Suriah

Red: Yudha Manggala P Putra
Helikopter Suriah. Ilustrasi.
Foto: ABC News
Helikopter Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi menyampaikan harapan bahwa krisis yang berkecamuk di Suriah akan segera dapat diselesaikan dan perdamaian serta keamanan akan dipulihkan di negara Arab tersebut. Demikian laporan Press TV, Senin (10/12).

Salehi, yang bertemu dengan Duta Besar Suriah yang baru diangkat untuk Teheran Adnan Mahmud pada Ahad, juga menyoroti pentingnya perluasan dan peningkatan hubungan strategis antara Teheran dan Damaskus, kata Xinhua, Senin malam.

Pada gilirannya Mahmud memuji hubungan strategis dan berharap dapat memperkuat hubungan antara kedua negara tersebut selama masa tugasnya, kata laporan itu.

Iran adalah sekutu regional utama bagi pemerintah Suriah dalam konfliknya dengan kelompok oposisi bersenjata.

Dalam laporan terpisah, Utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah Lakhdar Brahimi, Ahad, mengatakan diplomat senior AS dan Rusia sepakat masih ada kemungkinan untuk memulihkan perdamaian di Suriah secara politik, sementara Moskow membantah ada pembicraan dengan Suriah mengenai masa depan Presiden Bashar al-Assad.

Brahimi mengadakan pembicaraan tertutup di Jenewa dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov dan Wakil Menteri Luar Negeri AS William Burng. Mereka membahas krisis di Suriah.

Ia mengatakan di dalam satu pernyataan pertemuan itu konstruktif, dan kedua diplomat tersebut sepakat, "Proses politik guna mengakhiri krisis di Suriah perlu dan masih mungkin."

Pertemuan itu membicarakan berbagai kondisi untuk memajukan proses damai dan mengerahkan aksi lebih besar internasional guna mendukung penyelesaian politik bagi krisis Suriah, katanya.

"Mereka juga sepakat penyelesaian politk akan dilandasi atas anasir inti Komunike Kelompok Aksi Jenewa pada 30 Juni 2012," kata Lakhdar Brahimi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement