Kamis 13 Dec 2012 13:44 WIB

Lewat Cilebut, KRL tak Boleh 'Ngebut'

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Ujicoba rel KRL di Cilebut
Foto: antara
Ujicoba rel KRL di Cilebut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta rel listrik (KRL) yang melewati jalur rel Cilebut lajunya dibatasi pasca amblasnya rel di km 45+500.

"Mengingat masih diperlukannya penguatan terhadap badan jalan, maka kereta api yang melewati daerah tersebut harus dioperasikan hati-hati dan dengan pembatasan kecepatan," kata Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko, Kamis (13/12).

Selain itu, menurut dia, kereta api yang lewat juga perlu dijaga oleh petugas jalan rel untuk mengawasi kemungkinan terjadinya longsor akibat hujan besar atau banjir. Pada tanggal 12 Desember 2012, ujar dia, Tim Penguji Prasarana Perkeretaapian telah melaksanakan pengujian terhadap jalur kereta api dan fasilitas operasi kereta api.

Hasilnya dinyatakan jalur kereta api secara umum telah memenuhi persyaratan. Namun, masih diperlukan penguatan terhadap badan jalan tersebut.

Ditjen Perkeretaapian Kemenhub akan membahas hasil pengujian secara detail dengan PT KAI pada tanggal 13 Desember 2012 ini. Pembahasan itu dilakukan guna menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk pengoperasian jalur tersebut dan program penguatannya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Besar Bogor Iwan Riyanto mengemukakan, sebanyak 95 perjalanan di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, pada Kamis ini kembali dioperasionalkan pascapemulihan rel ganda antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede.

"Mulai hari ini, seluruh perjalanan kereta api listrik sudah kembali normal. Sebanyak 95 perjalanan sudah bisa dioperasionalkan kembali," kata Iwan Riyanto.

Iwan juga mengatakan, kereta pertama diberangkatkan dari Stasiun Besar Bogor pada pukul 04.22 WIB. Sedangkan jarak keberangkatan antara kereta satu dan yang lainnya rata-rata tujuh menit. Rata-rata Stasiun Besar Bogor memberangkatkan 35 ribu hingga 36 ribu penumpang setiap harinya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement