Jumat 14 Dec 2012 20:29 WIB

Realisasi Pembangunan Waduk Ciawi Tunggu Komando Pusat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah anak bermain di kali Ciliwung di kawasan bendung Katulampa, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Antara/Paramayuda
Sejumlah anak bermain di kali Ciliwung di kawasan bendung Katulampa, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemprov Jabar dan Provinsi DKI Jakarta bekerjasama untuk membangun Waduk Ciawi, Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.

Namun, pembangunan tersebut belum terealisasi karena menunggu peran serta pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

“Pemerintah pusat harus menunjuk pimpinan pembangunan bersama wilayah Bogor, Puncak-Cianjur termasuk Waduk Ciawi,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, kepada wartawan, Kamis (13/12).

Heryawan mengatakan, pemerintah pusat harus menjadi komando proyek tersebut. Keterlibatan pemerintah pusat sangat dibutuhkan terutama terkait dengan pembagian anggaran yang akan mengucur pada proyek-proyek pembenahan di wilayah tersebut.

“Kalau pusat mengucurkan anggaran, artinya harus ada yang memegang anggaran tersebut. Harus dibagi lagi Jabar berapa, DKI berapa, Kabupaten Bogor berapa?” paparnya.

Menurut Heryawan, Jabar saat ini memang memimpin Badan Kerjasama Provinsi (BKSP) Jabar-Banten-DKI Jakarta. Namun, peran tersebut tidak akan efektif karena memerlukan campur tangan pemerintah.

Perencanaan pembangunan Waduk Ciawi sebenarnya sudah disusun, tinggal menunggu pelaksanaan saja. “Kendalanya itu tadi belum ada pemimpinnya,”  imbuh Heryawan.

Saat ini, kata dia, tim dari DKI Jakarta dan Jabar yang menyusun proyek ini sedang bekerja dan akan melaporkan hasilnya pada pemerintah pusat. Ia membantah proyek ini akan tidak berjalan.

Apalagi dengan kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Bandung beberapa waktu lalu menunjukkan kalau kerjasama sudah tercapai kesepakatan. Tim bentukan dua provinsi ini tidak dibebani target kapan akan selesainya.

Namun, Heryawan berharap akhir 2012 atau awal 2013 laporan tim tersebut sudah bisa disampaikan pada kementerian dan dua provinsi tersebut.

Sementara menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, DennyJuanda Puradimadja, pembangunan proyek ini akan disinkronkan terlebih dahulu oleh DKI dan Jabar pada Kementerian PU. “Apakah fungsi waduk ini untuk menampung banjir, atau mau dipakai untuk menjadi pabrik air selamanya,” kata Denny.

Sinkronisasi ini penting, kata dia, karena akan menentukan luasan areal yang akan dibebaskan di wilayah tersebut. Jumlah luasan waduk Ciawi sendiri menurutnya muncul dalam dua versi yakni 36 hektar dan200 hektar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement