REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Maskapai Israel El Al Israel Airlines menyatakan kinerja bisnisnya melambat selama eskalasi konflik antara Israel dan Palestina pada November lalu. Serangan Israel itu diramalkan dapat menurunkan laba bersih di kuartal keempat antara 7-9 juta dolar
Seperti diberitakan Cargonewsasia, Senin (17/12), El Al memperkirakan merugi antara 15 juta-17 juta dolar karena pembatalan atau turunnya pesanan akibat delapan hari operasi militer Israel.
El Al dan maskapai penerbangan uang melayani Tel Aviv mengatakan banyak kunjungan ke Israel dibatalkan karena banyaknya luncuran roket dari Gaza. Ribuan orang Israel juga diminta untuk bertugas di pos militer.
Sehingga perjalanan ke luar Israel pun dibatalkan atau ditunda. Sebelumnya maskapai El Al melaporkan kerugian sebesar 49,4 juta pada 2011. Namun, pada sembilan pertama 2012, perusahaan itu mencatat laba bersih sebesar 7,7 juta dolar.
Maskapai menerapkan sejumlah langkah penghematan untuk meningkatkan laba. Akan tetapi, rencana Israel membuka wilayah udara akan lebih memperketat kompetisi industri penerbangan di Israel.