REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama akan memperketat aturan kepemilikan senjata bagi warga Amerika Serikat awal tahun depan. Hal itu menyusul adanya tekanan publik setelah terjadi insiden penembakan di SD Sandy Hook yang menewaskan 27 orang.
Dalam keterangannya kepada pers, Obama mengatakan Wakil Presiden AS, Joe Biden akan memimpin upaya menyusun kebijakan pengetatan kepemilikan senjata yang baru. Tim akan mengajukan rancangan aturannya pada Januari 2013.
"Kami tahu ini isu kompleks yang membangkitkan debat politik. Tapi fakta bahwa masalah ini cukup rumit tidak bisa lagi menjadi alasan untuk tidak berbuat apa-apa," kata dia.
Biden dan anggota kabinet lainnya berencana bertemu dengan petinggi lembaga hukum untuk membahas kebijakan senjata. Obama yakin sebagian besar penduduk AS akan mendukung larangan penjualan senjata militer, pembatasan penjualan amunisi berkapasitas tinggi, dan pemeriksaan latar belakang pembeli.
Selain pembatasan senjata, Obama juga mengatakan akan mendukung kemudahan bagi penduduk AS mengakses layanan kesehatan mental. "Setidaknya semudah akses pada senjata, " kata dia. Obama pun mendesak langkah-langkah itu dapat diloloskan Kongres tahun depan.
Insiden penembakan 20 siswa SD dan enam orang dewasa di Connecticut, Jumat pekan lalu membuat perdebatan tentang pembatasan senjata di AS mencuat. Namun, mengubah aturan kepemilikan senjata di AS cukup sulit. Kebanyakan anggota Partai Republik kukuh menentang pembatasan senjata.