Kamis 27 Dec 2012 14:50 WIB

Peternak Bisa Ambil Disinfektan Flu Burung Gratis

Rep: Yulianingsih/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Petugas memusnahkan unggas-unggas dan kandangnya di RW 6, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/1).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas memusnahkan unggas-unggas dan kandangnya di RW 6, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/1). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA-- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan)  menyediakan disinfektan secara gratis bagi peternak untuk menghindarkan unggas dari serangan flu burung.

Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Benny Nurhantoro mengatakan, dari persediaan 100 liter disinfektan yang dimilikinya, kini sudah tersalurkan 80 liter kepada peternak unggas.

 "Peternak bisa datang ke kantor kami untuk memanfaatkan disinfektan secara gratis," kata Benny, Kamis (27/12)

Benny menambahkan, sepanjang tahun 2012 pihaknya menerima 24 laporan dari masyarakat atas kecurigaan terhadap flu burung.

Namun hanya 3 kasus yang dinyatakan positif, masing-masing 2 kasus pada Bulan Maret dan 1 kasus pada September. Sedangkan 5 kasus dinyatakan suspect dan sisanya negatif.

Kendati selama musim hujan kali ini belum ada laporan, namun pemilik unggas diminta menjaga kebersihan lingkungan.

Kondisi kandang yang kumuh dapat memicu penyakit zoonosis. Terlebih, genangan air di dalam kandang juga mempermudah penyebaran penyakit.

 "Biasanya, yang rawan ini berada di daerah perbatasan. Kalau pusat kota, sangat jarang ada ternak unggas," ujar Benny.

Sementara itu Koordinator Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (HIMPULI) DIY, Ismartoyo mengatakan, hingga Desember ini jumlah unggas di DIY yang mati akibat serangan flu burung mencapai 4.700.

"Itu hanya bebek saja untuk unggas lain belum kami data semua," kata Ismartoyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement