REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Perancis menempatkan 250 prajurit di Republik Afrika Tengah, yang bermarkas di bandara Bangui, untuk misi pemeliharaan perdamaian, kata kementerian pertahanan.
"Langkah-langkah ini segera dilaksanakan dan akan diperpanjang selama yang diperlukan," kata seorang pegawai di kantor Hollande.
Presiden Francois Hollande memerintahkan kementerian mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk mengamankan kedutaan Perancis dan warga Prancis di Republik Afrika Tengah.
Salah satu menteri pemerintah Afrika Tengah mendesak campur tangan pasukan Prancis di sana untuk menghentikan pemberontak, Kamis, (28/12)
Sejumlah warga menuduh Perancis membantu pemberontak, sementara yang lain meminta pasukan Perancis di negara itu membantu militer memerangi pemberontak.
Kementerian Pertahanan Perancis mengatakan, pasukan berhasil mengamankan kedutaan Perancis dan memulihkan ketertiban.
Pasukan Perancis hadir untuk memperkuat polisi Perancis yang sudah ditempatkan untuk melindungi perwakilan itu.
Para perwira militer Perancis bertindak sebagai penasihat untuk militer Republik Afrika Tengah.Paris sendiri pada masa silam membantu menggulingkan pemerintah di negara tersebut.
Namun, Perancis yang memiliki pakta pertahanan resmi dengan Republik Afrika Tengah sejak 1960, semakin enggan terlibat langsung dalam konflik-konflik di negara bekas jajahannya itu.